Detikoto - Jakarta - Kalau sudah terlalu lama, baterai atau aki mobil bisa mati. Tetapi sadar atau tidak, penggunaan kendaraan bermotor sangat berpengaruh terhadap umur baterai (aki) kendaraan.
Budi Santosa, Direktur PT Anugrah Idealestari (AIL) sebagai distributor tunggal Aki NS mengatakan, hal yang mempengaruhi umur aki adalah cara pakai kendaraan. Jika mobil sering melalui jalan bergelombang maka hal itu akan mempengaruhi umur aki.
"Jalan bergelombang berpengaruh. Kan akinya jadi goyang. Kalau goyang keseringan berpengaruh," ucap Budi di Jakarta.
Selanjutnya, pemilihan baterai yang tidak sesuai dengan kapasitas kendaraan juga berpengaruh. Artinya, kalau mobil membutuhkan baterai sebesar 45 ampere dan hanya diberikan baterai 35 ampere, maka dayanya akan terus melemah.
"Kemudian misalnya sopir tiduran nyetel audio terus-terusan tanpa mesin nyala itu juga berpengaruh," lanjut Budi.
Selain itu, mobil yang jarang digunakan pun bisa menyebabkan umur aki berkurang. Sebab, saat mobil berjalan, daya di aki akan selalu terisi ulang secara otomatis.
"Itu yang disebut low charge. Kalau mobil enggak dipakai-pakai jadinya kan enggak ngecas. Kalau akinya dicopot juga tetap akan turun dayanya," jelas Budi.
Namun tenang, jika mobil terus dioperasikan jarak jauh, aki mobil tidak akan over-charged. Sebab, di setiap mobil terkini pasti ada sistem yang akan menghentikan pengecasan otomatis saat mobil berjalan.
"Semua mobil ada cut-off. Jadi kalau jalan terus enggak akan over-charged," ujar Budi.
0 comments:
Post a Comment