Daihatsucirebon.com - Jakarta -Terburu-buru saat tengah nyetir di jalan kerap kali menjadi pemancing kecelakaan. Dengan berkendara yang terlalu agresif itu juga, bahan bakar yang diminum kendaraan akan semakin banyak.
Untuk itu, Duta Safety Driving yang juga seorang pebalap nasional, Rifat Sungkar menyarankan, ketika ingin berpergian ke suatu tempat manajemen waktu sangat diperlukan. Dengan cara itu, angka kecelakaan dan konsumsi bbm bisa ditekan.
"Manajemen waktu itu penting. Karena di Indonesia kondisi yang tidak diduga itu pasti ada. Makanya kita harus melakukan pekiraan waktu. Contohnya tadi ada tabrakan di Pasar Rebo dan macetnya sampai BSD, itu kan faktor X yang membuat jalan lebih lama. Nah hal itu yang membuat orang terburu," kata Rifat di acara Diskusi Media "Meningkatkan Keselamatan dan Efisiensi Berkendara" di Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Menurut Rifat, konsep tiba tepat waktu di tempat tujuan itu penting. Namun yang lebih penting adalah berangkat lebih awal.
"Jadi datang sebelum waktunya. Kalau gitu orang enggak akan buru-buru," lanjut Rifat.
Bahkan, jika suatu perusahaan sudah menerapkan kebijakan tepat waktu itu, pastinya keselamatan bakal terjamin. Kendaraan pun akan lebih awet karena berkendara dengan hati-hati.
"Impact-nya berkendara kalau mereka rpmnya rendah pemiliknya pasti senang karena kendaraan lebih awet. kita bisa mendapatkan eco driving, safety driving," kata Rifat.
"Kalau tenang pasti bawa mobilnya enggak seradak-seruduk. Kalau kita cuma punya waktu sedikit untuk jalan ke tempat tujuan, enggal bakal itu kita kasih jalan ke orang lain," lanjutnya.
0 comments:
Post a Comment